Tugas 9 - Pertemuan 13

Desain Wireframe


A.    Pengertian Desain Wireframe
Desain Wireframe adalah cara untuk bereksperimen sebuah modul dari suatu ide. Ini adalah cara untuk memberikan ide kita muncul untuk banyak orang agar mereka bisa melihat apakah ide kita mempunyai suatu nilai. Wireframe dapat disebut sebagai blueprint dalam arsitektur. Tujuan dibuatnya wireframe bukan desain visual, namun menyampaikan susunan, struktur, layout, navigasi dan organisir konten. Maka dari itu, biasanya wireframe dibuat dengan warna hitam putih. Wireframe lebih menekankan isi dari konten. Wireframe merupakan tata letak dari sebuah halaman atau layar yang mendemonstrasikan elemen apa saja yang dapat dimasukkan ke dalamnya yang juga dapat dianggap sebagai kerangka dari sebuah halaman website. . Mungkin kita seringkali melihat wireframe yang tidak berwarna, atau grafik tertentu. Hal ini dilakukan karena dengan menghindari penggunaan warna dan grafik atau elemen visual lainnya, kita dapat lebih terfokus pada fungsi dan penempatan elemen kunci serta bagaimana cara pengguna berinteraksi dengannya.

B.     Tujuan dari Desain Wirefram
Tujuan dari wireframing adalah untuk bekerja seminimal mungkin cara untuk memulai mengorganisir informasi-informasi dan memulai mencari tahu alur halaman sebelum memikirkan sesuatu hal seperti font, warna dan lainnya. Dengan wireframing, kita bisa bekerja lebih cepat dan menghasilkan banyak ide. Biasanya, dimulai hanya dengan sebuah pena dan kertas.
Wireframes lebih fokus pada:
a.       Rentang fungsi yang tersedia
b.      Prioritas relatif dari informasi dan fungsi
c.       Aturan untuk menampilkan jenis informasi tertentu
d.      Efek dari berbagai skenario pada tampilan

C.     Beberapa kelebihan wireframe:
1.      Menggambarkan layout umum dari website atau aplikasi
2.      Membangun kepercayaan dengan user dan stakeholders
3.      Menghemat biaya dan waktu

D.    Mengapa Wireframe Penting?
Wireframe dapat membantu kita menghemat waktu. Karena wireframe biasanya digunakan dalam tahap awal merancang sebuah website, semakin mudah bagi kita untuk membuat perubahan atau mengimplementasikan respon balik dibandingkan saat kita harus membuat perubahan pada tahapan akhir dengan banyak elemen visual tambahan lainnya.
Wireframe dapat membantu kita untuk memetakan apa saja fungsi dari halaman website tersebut, menemukan permasalahan lebih cepat, dan menyimpan waktu kita untuk revisi selanjutnya. Selain itu, wireframe juga mendorong kegunaan dari halaman tersebut ke bagian depan. Para desainer cenderung mengukur kegunaan desain selama proses pengembangan, mulai dari gambar rangka hingga prototipe hingga hasil akhir.
Saat kita langsung memasuki tahap merancang website, tidak jarang bagi kita untuk lupa akan fungsi dan kegunaan bagi pengguna akhir. Dengan mengeliminasikan warna, citra, dan detail lainnya, kita dituntut untuk berfokus hanya pada tata letak dan fungsi setiap elemen dalam halaman tersebut. Fokus kita hanya tertuju pada struktur yang dapat menghasilkan pengalaman pengguna (UX) terbaik bagi konsumen kita. 

Komentar